#featuredContent{float:left;width:407px;margin-right:10px;display:inline} #featured-slider{position:relative;overflow:hidden;width:407px;height:245px} #featured-slider .sliderPostInfo{position:absolute;bottom:2px;width:407px;min-height:30px;height:auto!important;background:url(http://4.bp.blogspot.com/-bp2HK6MdDXg/T5aB6vI5GPI/AAAAAAAAF98/gwCsmb8Fcks/s1600/transparant.png)} #featured-slider .sliderPostInfo p{color:#fff;font-size:1.1em;padding:0 5px} #featured-slider .sliderPostInfo h2{color:#FFF;font:bold 14px Tahoma;text-transform:none;padding:0 5px} #featured-slider .contentdiv{visibility:hidden;position:absolute;left:0;top:0;z-index:1} #paginate-featured-slider{display:block;background-color:#f0f0f0;margin-bottom:0;padding:0 0 5px} #paginate-featured-slider ul{width:415px;padding-bottom:0;list-style:none} #paginate-featured-slider ul li{display:inline;width:75px;float:left;margin-left:0;margin-right:8px;margin-bottom:3px} #paginate-featured-slider img{padding-top:5px;background:#f0f0f0} #paginate-featured-slider a img{border-top:4px solid #f0f0f0} #paginate-featured-slider a:hover img,#paginate-featured-slider a.selected img{border-top:4px solid #357798}

Halaman

Cari Blog Ini

Sabtu, 28 November 2009

Bekerja sebagai ibadah, akan menggapai sukses

Setiap insan di dunia ini pasti mempunyai cita-cita. Hanya cita-cita itu bervariasi bentuk dan cara pencapaiannya. Tapi benar kan,kalau kita pasti punya cita-cita. Jangan tutupi dengan ucapan, “ah enggak ah .Aku tidak punya cita-cita. Asal aku bisa hidup tenang, punya uang banyak yah sudah”. Ha… , itu kan bentuk cita-cita juga namanya. Hanya ungkapannya saja yang berbeda dari orang yang lain.

Nah kalau kita sudah sepakat, tentang hal tersebut di atas, mari kita lanjutkan. Karena kita punya cita-cita, tentu kita akan berusaha untuk mewujudkan cita-cita itu. Kita akan bekerja, berbuat hal-hal yang kita anggap akan dapat menggapai nya. Ada yang belajar dengan sungguh sungguh, menempuh pelajaran di sekolah pilihan yang sesuai dengan cita-cita kita. Dan setelah selesai menamatkan pendidikan, kita mulai mencoba mencari pekerjaan yang cocok. Baik dengan bekerja untuk mendapatkan gaji, atau pun bekerja secara mandiri. Bekerja wira swasta, misalkan membuka bengkel, membuka toko, membuka warung, membuka restoran, kafe, buku….(untuk apa?) Maksudnya membuka buku untuk mulai menulis, ya menulis apa sajalah. Karena memang bercita-cita ingin jadi penulis. Tapi itu dahulu, kalau sekarang ada pilihan, membuka laptop atau PC lalu membuat tulisan di sana. Ada juga yang membuka tanah untuk bertani, membuka kebun. Pokoknya bukalah pikiran Anda dan berbuatlah apa saja untuk menggapai cita citamu. Apa pun bentuknya. Karena tak akan ada cita-cita yang dapat diwujudkan tanpa berbuat apa-apa.

(Nah, lalu apa kaitannya dengan judul di atas, Jangan ngaco ah.)

(Tunggu dulu… pelan-pelan dong, nanti salah lagi aku menuliskan ini. Mengganggu sajalah kau oi)

Nah kalau kita tahu bahwa untuk menggapai cita, setinggi apa pun cita-citamu, kita mesti bekerja. Sekarang kita masuk kepada alasan dasar karena apa dan mengapa kita mesti bekerja. Satu hal seperti yang saya katakan di atas, cita-cita. Tapi itu saja belumlah cukup. Karena ternyata cita-cita kadang bisa berubah-ubah juga, dengan datangnya pertambahan usia. Kebutuhan hidup, barangkali. Karena kalau tidak bekerja, bagai mana kita memenuhi kebutuhan hidup kita ini. Ikatan kerja atau semacam kontrak kerja dengan majikan. Atau karena alasan gengsi… kalau cuma menganggur duduk-duduk di simpang jalan, malu juga sama cewek-cewek, mana ada yang mau.Cuma diriku yang tak laku-laku (pinjam istilah WALI)

Tapi dari semua alasan dasar yang memotifasi kita untuk bekerja, pernahkah kita berpikir tentang satu alasan yang paling mendasar, bahwa sebenarnya kerja itu merupakan ibadah. Salah satu bentuk perwujudan rasa terima kasih kita kepada Tuhan yang telah menjadikan kita. Karena Allah SWT telah menciptakan kita dengan anggota tubuh yang begitu lengkap dan sempurna baik bentuk maupun fungsinya . Andai tidak kita pergunakan untuk membantu sesama, orang yang lain, menjaga dan menyayangi makhluk hidup, termasuk juga kelestarian alam dan lingkungan hidup, yang juga dijadikan-Nya apalah arti semua kelengkapan itu?

Kita hanya akan menjadi parasit, benalu dan bahkan ‘perusak alam’. Kita akan jadi beban masyarakat.

( Menyambung enggak ya? Kalau saya salah beritahu saya ya, untuk lebih menyempurnakan tulisan ini…he …hehe :) )

(Oke…lah, tapi apa hubungannya dengan sukses?)

Sukses… ? Sukses itu, kan berhasil! Nah, kalau semua kerja yang kita lakukan kita landasi dengan kesadaran bahwa itu adalah ibadah. Bentuk terima kasih kita kepada Allah SWT, kita akan melaksanakannya dengan ikhlas, penuh kesadaran dan bukan hanya terpaksa. Dan biasanya sesuatu yang dikerjakan dengan ikhlas, apalagi dengan rasa sukacita, bukan sebagai tugas, kewajiban, apalagi sebagai ‘beban’, maka hasilnya akan berbeda. Kita akan lebih teliti, lebih bersemangat, dan kreatifitas pun akan muncul di saat kita mengerjakan sesuatu.

Nah kembali ke awal paragraf diatas, sukses = berhasil. Kalau hasil yang kita capai sudah demikian baik, teliti, penuh kreatifitas dan sebagainya, dsb….. bukan kah itu berarti suatu tanda keberhasilan?. SUKSES dong!? Dan kalau sudah sukses alias berhasil, rasakanlah ada suatu kebahagiaan menyelinap di sudut terdalam dari hati kita. Nanti lita bahas lagi ya, lebih mendalam. Kalau saat ini dibahas, Anda akan bosan membacanya. Sampai jumpa.

by zoels50 edited by jams

Tidak ada komentar:

Posting Komentar